Perubahan Deflasi Menjadi Inflasi Di Indonesia Karena COVID-19
Sudah dijelaskan jika ada 3 yang menimbulkan penting inflasi di Indonesia ialah emas perhiasan, bawang merah & gula. & yang ke-3 melihat peningkatan harga gara-gara penebaran virus Corona. Harga emas perhiasan lokal bertambah searah dengan peningkatan harga emas internasional. Dengan cara tahunan, harga emas global di pasar spot naik 3,56%.
Harga emas dunia (USD / troy ounce)
Emas yaitu salah satu arah penting investor global yang cemas sebab virus Corona menebar demikian luas & cepat. Menurut data satelit penskalaan ArcGis per jam 11.27 WIB, jumlah pasien korona di penjuru dunia gapai 859.796 orang & jumlah kematian gapai 42.341. Virus yang datang dari Wuhan, Propinsi Hubei, Republik Rakyat China, sudah menebar ke lebih dari 200 negara.
Jumlah Negara Yang Terserang Corona (di luar China)
Penebaran virus Corona demikian masif maka beberapa negara menempatkan peraturan berlebihan. Penutupan pinggiran & limitasi kegiatan masyarakat sebagai perihal yang umum di beberapa negara, atas nama mempersempit lingkup penebaran virus Corona. Tapi, kegiatan warga yang terbatas sebab mesti kerja, belajar & melaksanakan ibadah di dalam rumah membuat perekonomian melamban. Memang, Dana Moneter Internasional sudah pernah mengemukakan jika ekonomi global sudah masuk kelesuan.
Baca juga Konflik Cina Dengan Taiwan Kian Memanas
Menyebabkan yakni kecemasan di pasar keuangan global. Investor tak lagi yakin di asset terdapat resiko & memutuskan memakai asset safe haven, seperti emas. Proses dari bagian ekonomi menimbulkan fluktuasi yang besar sekali. Dana Moneter Internasional mengatakan jika ekonomi 2020 akan masuk kelesuan yang bermakna perkembangan negatif. JP Morgan menghendaki perkembangan global gapai -1,1%, & EIU menghendaki -2,2%. “Kemelut atau kecemasan di bagian keuangan,” kata Sri Moliani Indrawati dalam kongres reporter terkait rangsangan ekonomi ini hari.
Kelangkaan Barang Menimbulkan Harga Semakin Tinggi
Sementara saat itu, harga bawang merah bertambah sebab kelangkaan ketersediaan. Karenanya sejumlah bawang merah masih di impor di luar negeri. Sepanjang 2019, BPS mendata volume import bawang merah (HS 07031019) sejumlah 58 ton dengan nilai US $ 40.600. Selanjutnya ada import bawang merah (HS 07122000) dengan nilai 519,22 ton sejumlah 1,54 juta USD. Lalu ada import bawang merah awetan 1,84 ton sejumlah US $ 3.241. Kasusnya, kegiatan dermaga terbatas, sampai di banyak negara dapat sungguh-sungguh kosong gara-gara virus Corona. Pengiriman bawang merah di luar negeri terhalang, maka ketersediaan dalam negeri jadi terbatas yang berbuntut di harga yang semakin tinggi.
Hal sama berlangsung di gula. Produksi dalam negeri yang tidak cukupi memaksakan Indonesia untuk mengimpor. “Tingginya keinginan gula, tidak disertai dengan kenaikan produksi, memaksa Indonesia mengimpor gula dari beberapa negara. Di 2018, ada 9 negara penyuplai gula di Indonesia.” Penyuplai gula paling besar di Indonesia yakni Thailand dengan volume import 4,038 juta ton atau 80 juta ton. , 29% & Australia dengan volume import 0,922 juta ton dari keseluruhan volume import gula Indonesia. Negara yang siapkan gula dalam jumlah yang relatif sedikit yakni Brazil, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Jerman, Amerika Serikat & Jepang.